Produksi dan penggunaan listrik energi surya yang dibuat dari instalasi rooftop solar di Indonesia masih tetap terbatas. Meskipun udah jadi trend global, rooftop solar belumlah banyak dikenali oleh warga Indonesia. Saat sebelum mengerjakan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), penting dimengerti lebih dahulu ketidaksamaan struktur panel surya On Grid dan Off Grid dan beberapa faktor pemikiran yang sebaiknya jadi perhatian saat menentukan mekanisme tenaga surya. On-Grid Prosedur On-Grid sebagai prosedur fotovoltaik yang cuman menciptakan daya di saat jaringan daya utilitas (PLN) ada. Struktur ini harus tersambung ke grid biar memiliki fungsi. Metode ini bisa berkirim kelebihan daya yang dibuat balik ke jaringan sewaktu sel surya menghasilkan daya berlebihan maka dari itu ada surplus untuk dipakai kelak. Struktur On-Grid adalah skema paling simpel serta paling irit cost untuk menyeting energi panel surya dibandingkan dengan skema Off-Grid, akan tetapi skema ini tak memberinya daya cadangan waktu pemadaman jaringan. Perihal penilaian yang sebaiknya jadi perhatian untuk memasangkan struktur PLTS secara On-Grid :
 1. Lokasi yang mempunyai akses listrik PLN 24 jam 2. Lokasi perkotaan serta seputarnya, sebagai area penempatan baik 3. Lokasi rumah, bangunan usaha, kantor pemerintah dan bangunan service yang lain yang ingin untuk kerjakan efektivitas dan pengurangan ongkos listrik bulanan 4. Lokasi yang sudah punyai atau yang hendak miliki sertifikat SLO buat jaringan dipasang 5. Lokasi yang udah dipasang kWh mtr. EXIM (Ekspor-Import) atau yang bisa serta tengah dalam pengurusan penempatan kWh mtr. EXIM Off-Grid Mekanisme Off-Grid ini memungkinkannya buat simpan tenaga surya dalam battery buat dipakai waktu jaringan listrik mati atau bila tak berada di jaringan. https://trisuryapanel.com hibrida sediakan daya buat menyeimbangi daya jaringan tiap saat matahari bercahaya sekalian dapat mengirimi daya berlebihan ke jaringan buat credit buat dipakai kelak. Prosedur Off-Grid ini tidak bisa dikehendaki memberi daya untuk semuanya beban listrik yang dipakai lantaran cost dan volume battery bisa menjadi pencegah. Mekanisme Off-Grid perlu semakin banyak perabotan spesial yang tambah mahal serta lebih sulit untuk terpasang. Utamanya mereka butuh inverter kunci/ string, meteran kWh serta battery. Perihal pemikiran yang sebaiknya jadi perhatian untuk memasangkan metode PLTS secara Off-Grid : 1. Lokasi yang tidak punyai kaitan PLN 2. Lokasi yang belum punya ikatan PLN, akan tetapi merencanakan dalam 5-10 tahun depan bakal ada penautan daya 3. Lokasi yang punya lanjutan PLN, tetapi belum berperan 24 jam. Hingga perlu cadangan daya waktu listrik mati 4. Lokasi yang memakai genset atau skema pembangkit daya yang lain, serta mendambakan kontribusi daya dari energi surya 5. Lokasi yang jauh, terisolasi, pulau paling luar dan kepulauan, tepian, pedalaman rimba, lautan terlepas, dan lokasi ekstrim yang lain, yang tak miliki sumber listrik berdikari Ukuran panel surya dan battery yang diperlukan begitu kompleks. Analitis terinci atas keperluan pemakaian listrik bakal dibutuhkan untuk penuhi kepentingan krusial sekurang-kurangnya itu. Tidak hanya itu, sekarang ini harga battery masih mahal dan butuh perawatan berkesinambungan dan perubahan periodik. Ingat perlengkapan privat tambahan yang dibutuhkan dan realitas jika itu butuh instalasi yang susah, prediksikan metode off-grid perlu cost 4x lipat untuk penempatan serta butuh pengeluaran perawatan yang berkesinambungan. Berdasar pada pemikiran itu, kebanyakan bangunan komersil ataupun industri lebih berkeinginan untuk menempatkan metode PLTS secara On-Grid, ingat posisi itu telah punyai akses PLN sepanjang 24 jam. Salah satunya arah penempatan PLTS Atap di bangunan komersil serta industri untuk kerjakan efektivitas dan pengurangan cost listrik bulanan.
|