Aussie menguat sebanyak 0,8 persen menjadi USD0,7048, setelah Reserve Bank of Australia mempertahankan suku bunga sebesar 1,50 persen, memupuskan spekulasi dapat melonggarkan kebijakannya menyusul data inflasi yang lebih lemah dari perkiraan. Gubernur Bank Sentral Australia Philip Lowe, dalam riset harian Pilarmas Sekuritas, dipertahankannya angka tingkat suku bunga di 0,25% dikarenanan Australia tengah memperhatikan kekhawatiran pada prospek rumah tangga, bisnis, dan kesehatan. Baik pengumuman hasil rapat RBA maupun rilis notulennya akan berdampak besar di pasar forex, khususnya terhadap pergerakan mata uang Dolar Australia. Pada umumnya, apabila RBA memutuskan untuk menaikkan suku bunga, maka Dolar Australia dapat menguat; sedangkan bila RBA menyatakan akan memangkas suku bunga, maka Dolar Australia berpotensi melemah.
Bank Indonesia (BI) memperanjang kerja sama Bilateral Currency Swap Arrangement(BCSA) dengan bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia. pt solid gold angka inflasi masih berada di bawah target yang diharapkan Bank Sentral yaitu antara 2-3 persen, Dr Lowe mengatakan ada 'berita baik' berkenaan dengan turunnya harga listrik, gas dan air, serta biaya pengasuhan anak-anak.
Ini berisi hasil keputusan mereka tentang suku bunga dan komentar tentang kondisi ekonomi yang mempengaruhi keputusan mereka. Yang paling penting, ia membahas tentang prospek ekonomi dan menawarkan petunjuk tentang hasil keputusan di masa depan.

Yang menyajikan sebuah tantangan untuk Lowe, gudang bunga masa depan yang bisa lebih jauh berkurang. Pedagang dan ekonom bertaruh Gubernur Glenn Stevens, yang memiliki tujuh minggu tersisa di peran, akan memotong target tingkat tunai 0,25 persen ke rekor segar di 1,5 persen pada hari Selasa setelah berdiri tepuk selama dua bulan. Di luar sangat lemah inflasi dan pertumbuhan upah rendah, Reserve Bank of Australia juga menghadapi mata uang yang telah meningkat hampir 10 persen dari yang Januari palung. Reuters melaporkan, pasar keuangan melihat ada peluang Reserve Bank of Australia (RBA) untuk melonggarkan kebijakan bulan depan.
Ini juga disebabkan karena pernyataan Gubernur Bank Sentral Australia Phillip Lowe bulan lalu yang mengatakan penurunan suku bunga satu kali tidak akan menurunkan tingkat pengangguran yang terjadi sekarang di Australia. AUSTRALIA - Bank Sentral Australia (RBA) hari Selasa (2/7/2019) membuat keputusan bersejarah dengan menurunkan tingkat suku bunga ke angka 1% guna mengatasi dua masalah ekonomi penting yaitu meningkatnya angka pengangguran dan menurunnya pertumbuhan ekonomi.
IQPlus, (24/03) - Bank sentral Australia menyuntikkan A$6,9 miliar ke dalam sistem keuangan pada hari Selasa dan mengatakan akan membeli A$4 miliar obligasi pemerintah untuk menumpulkan dampak ekonomi dari pandemi coronavirus. Lebih lanjut, Lowe mengatakan kebijakan moneter ke depan akan terus disesuaikan dengan perkembangan kondisi ekonomi. "Ini akan membantu kemajuan yang lebih cepat dalam mengurangi pengangguran dan mencapai kemajuan yang lebih terjamin menuju target inflasi," tulis Gubernur Bank Sentral Australia Philip Lowe dalam pernyataan selepas pertemuan bulanan.
Dengan mengetahui misi dan visi bank sentral negara-negara mata uang utama, trader forex bisa mengantisipasi kebijakan apa yang akan diberlakukan untuk memperkuat ataupun memperlemah mata uang guna memperbaiki perekonomian negara tersebut. Salah satu bank sentral yang perlu diketahui adalah Reserve Bank of Australia atau RBA, bank sentral negara Australia. Sydney, Gatra.com - Tingkat pengangguran di Australia kembali naik pada April 2019 ke level tertingginya selama delapan bulan terakhir, sementara pekerjaan penuh waktu turun. Dari rilis data tersebut bank sentral negara itu kemungkinan akan segera menurunkan suku bunga untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.