“BOJ harus memperdalam pemahamannya tentang bagaimana COVID-19 dapat membentuk kembali kebijakan moneter. Itu harus meneliti saluran transmisi dan dampak kebijakannya, mengingat risiko penurunan harga dan ekspektasi pertumbuhan lebih lanjut, ”kata seorang anggota seperti dikutip.
Sejak FSA dibentuk pada tahun 2000, Bank of Japan hanya menangani kebijakan, perumusan sistem moneter, dan implementasinya. Pada 2000 FSA resmi dibentuk bersamaan dengan reorganisasi pemerintahan Jepang. Amamiya mencatat bahwa tidak seperti negara berkembang, Jepang tidak bisa secara cepat untuk merealisasikan CBDC.
Masih menjadi tekanan kuat untuk aset safe-haven seperti USD dan JPY, baru-baru ini Moderna datang dengan berita bahwa pengembangan vaksin COVID-19 nya menghasilkan respon kekebalan yang 'kuat' selama percobaan ketiga. Pembaruan ini mengikuti pengumuman positif lainnya yang telah memberikan sinyal bahwa perusahaan farmasi global semakin dekat pada pematenan vaksin. Dari total 45 pasien yang diuji, semuanya menghasilkan antibodi penawar, yang menurut para ilmuwan penting untuk membangun kekebalan dan memberikan data yang lebih menjanjikan bahwa vaksin dapat melindungi sistem tubuh dari COVID-19. Pada bulan Februari, muncul berita bahwa bank sentral Inggris, zona euro, Jepang, Kanada, Swedia dan Swiss mengumumkan rencana untuk berkolaborasi dalam meneliti penerbitan mata uang digital.
Rangkaian suku bunga dan QE yang menjadi bagian kebijakan moneter bank sentral Jepang tersebut biasanya ditinjau ulang dalam rapat berkala sebanyak 8 kali per tahun. Dalam rapat, BoJ dapat memutuskan untuk merubah ataupun mempertahankan kebijakan yang dibuat pada rapat sebelumnya, sesuai dengan outlook ekonomi terkini.
Dengan mengenal karakteristik dan misi bank-bank sentral suatu negara, kita bisa mengantisipasi kebijakan apa yang akan diberlakukan untuk memperkuat ataupun memperlemah mata uang guna memperbaiki perekonomian negara tersebut. pt solid gold berjangka , pada artikel ini akan diulas mengenai bank sentral Jepang, yaitu Bank of Japan atau BoJ. Menurut Nakamura, ketika Cina dihapus dari jaringan perdagangan dunia, mereka akan kehilangan cadangan mata uang asing. Memiliki cadangan mata uang asing yang cukup akan menjadi sangat penting karena Cina membutuhkan waktu transisi untuk yuan digital untuk mematahkan hegemoni dolar AS. Meski gagal di Inggris, pengawasan perbankan oleh The Financial Supervision Agency berjalan mulus di Jepang.
Parlemen Jepang sebelumnya mengisyaratkan jika negara harus segera mengeluarkan mata uang digital sendiri. Namun inisiatif ini belum didukung penuh oleh Bank of Japan, karena untuk menerbitkan mata uang digital diperlukan pemahaman yang lebih dalam tentang konsekuensinya. Keputusan Bank of Japan ini sejalan dengan ekspektasi asar, sehingga diharap bank sentral lainnya seperti The Fed dan European Central Bank akan melakukan langkah serupa menghadapi depresi berat akibat pandemi Covid-19 asal China.

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Bank of Japan dapat menggunakan berbagai instrumen kebijakan moneter, layaknya bank-bank sentral dunia lainnya. Beberapa instrumen kebijakan yang telah dipergunakan oleh BoJ antara lain suku bunga, program pembelian obligasi, dan intervensi atas nilai tukar mata uang.