photo sharing and upload picture albums photo forums search pictures popular photos photography help login
Topics >> by >> ecocement_inovasi_semen_da

ecocement_inovasi_semen_da Photos
Topic maintained by (see all topics)

SariAgri - Tingginya kebutuhan semen sebagai material untuk membuat bangunan berimbas pada tingginya tingkat eksploitasi batuan kapur.
Mengingat jenis batuan ini termasuk dalam sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, tiga mahasiswa Departemen Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas inovasi yang diberi nama Eco-Cement.
Menurut ketua tim, Ardi Lukman Hakim pembuatan Eco-Cement dengan memanfaatkan limbah cangkang kerang dan sampah organik serta menggunakan campuran albumen (putih telur) sebagai zat perekatnya.
“Karena menggunakan bahan baku organik, maka inovasi ini kami namakan Eco-Cement yang berarti semen yang berasal dari bahan organik,” kata Ardi kepada SariAgri, Rabu (19/5).
Lebih lanjut, Ari menjelaskan limbah cangkang kerang dan sampah organik dipilih sebagai bahan baku pembuatan semen karena ketersediaannya yang melimpah dan belum banyak dimanfaatkan.
Selain itu, hasil dari riset yang telah dilakukan tiga mahasiswa yang bergabung dalam tim bernama Go Team ini juga menunjukkan hasil yang baik, yakni penemuan fakta limbah tersebut bisa dimanfaatkan dalam bentuk campuran semen.
Meski demikian, Ardi juga menyampaikan hasil penelitian tersebut juga membuka fakta daya rekat dari campuran semen limbah cangkang kerang dan sampah organik yang rendah. Sehingga, setelah mencari solusi dari berbagai sumber dan berdiskusi dengan dosen pembimbing, timnya memutuskan untuk menggunakan campuran albumen (putih telur) sebagai zat perekat.
“Albumen kami pilih karena sudah terbukti memiliki daya rekat tinggi dan dapat meningkatkan kekakuan semen,” jelasnya.

Proses pembuatan semen dari cangkang kerang.
Berita Perikanan Terkini Pada albumen, terdapat senyawa resin yang berfungsi sebagai pengikat antar material yang digunakan dalam Eco-Cement. Semakin tinggi campuran albumen, maka daya rekatnya semakin baik dan menghasilkan tegangan hancur yang lebih tinggi. Selain itu, penggunaan albumen juga dapat meningkatkan kuat tekan dari Eco-Cement dan menurunkan densitasnya.
“Kalau densitasnya tinggi, campuran semen semakin sulit menyatu,” terangnya.
Eco-Cement ini didapatkan setelah beberapa kali melakukan percobaan. Langkah percobaan yang dilakukan Go Team adalah dengan menghaluskan cangkang kerang dan sampah organik, kemudian dipadukan.
Selanjutnya, mereka menambahkan albumen yang dibagi menjadi tiga komposisi yaitu 7,5 gram, 10 gram, dan 12,5 gram. Seputar Perikanan Setelah mencoba ketiganya, mereka mendapatkan hasil komposisi ketiga yaitu albumen 12,5 gram yang menunjukkan hasil kuat tekan campuran semen terbaik.
Menurut dia, kelebihan dari inovasi Eco-Cement ini adalah hasil campuran semennya yang memiliki daya tekan lebih baik. Bahannya yang digunakan juga ramah lingkungan dan bisa dijadikan sebagai solusi untuk mengurangi eksploitasi batu kapur.
“Selain itu, kami juga memanfaatkan limbah yang bisa mengurangi masalah lingkungan mengingat sampah merupakan masalah utama dunia,” tuturnya.
Berkat inovasinya, tim ini berhasil membawa pulang Medali Emas dalam ajang Kompetisi Paper Nasional 2021. Kompetisi yang bertajuk National Paper Competition for Dies Natalis 23rd FTP ini diadakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya.
Ardi berharap inovasinya bisa menjadi solusi pemanfaatan limbah dan mengurangi masalah lingkungan.
“Semoga pemerintah dan lembaga terkait bisa menjadikan inovasi ini sebagai alternatif semen batu kapur agar tidak terus dieksploitasi karena dapat merugikan di masa yang akan datang,” pungkasnya.
Video terkait:




has not yet selected any galleries for this topic.