photo sharing and upload picture albums photo forums search pictures popular photos photography help login
Archiaston Musamma Family | all galleries >> Galleries >> Buaya Pemangsa dari Sangatta > Croc Captured alive
previous | next
07-SEP-2003

Croc Captured alive

Ini cerita ttg buaya pemangsa Nov-2008 saya pungut dari Kompas/ Kaltim Tribun. Kejadiannya di Penajam 300 km dari Sangatta. Pada dasarnya memang masih banyak buaya di hutan bakau di Kaltim. Hati-hati ya?

=====

Mata Sang Monster Ditikam Pakai Kayu
TRIBUN KALTIM/M YAMIN
Minggu, 16 November 2008 | 19:57 WIB

SABTU sore (15/11), sekitar pukul 18.00 Wita, air laut mulai pasang. Seperti biasanya pintu air, ia buka agar air laut bisa masuk ke tambak udang. Selanjutnya, Muhammad Husaini (50) --sang penjaga tambak-- mulai berkeliling mengecek apakah ada tanggul yang bocor. Tambak yang dijaganya, terletak di RT 1 Kelurahan Sesempohan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Biasanya, bila ada bagian tanggul yang rendah atau jebol, ia memperbaikinya agar udang-udang dan ikan yang ada di daerah pengawasannya tak kabur. Caranya, tanggul-tanggul yang retak atau rusak, ia timbun dengan tanah liat yang dikeruknya dari dasar tambak. Selama ini tanggul di sekitar tambak, berfungsi sebagai jalan setapak.

Matahari mulai tenggelam. Husaini masih sibuk memperbaiki tanggul yang rusak. Kedua kakinya, sudah lama berendam di tepian tambak. Berkali-kali ia membungkuk mengambil tanah tambak sebagai bahan penambal tanggul. Ketika kedua tangannya sedang mengangkat tanah liat hasil garukannya, tiba-tiba seekor buaya diperkirakan berusia enam tahun dan panjangnya empat meter, menerkam tangan kanannya. Selanjutnya, sambil menggigit tangan korban, kepala buaya bergerak ke kanan dan kiri. Tubuh Husaini seakan terbang di atas air.

Lelaki itu berteriak sekuat tenaga meminta tolong. Apalagi saat tubuhnya dibanting buaya berkali-kali ke segala arah, hingga badannya berdarah-darah terkena kulit tubuh buaya. "Saya sedang memperbaiki tanggul, tiba-tiba datang buaya dari balik tanggul. Tangan kanan saya pun diterkam," kata Husaini.

Ditengah kepanikan, Husaini tak mau pasrah. Nyawanya harus ia selamatkan, walau harus berhadapan dengan monster rawa. Sekuat tenaga, Husaini berusaha bertahan, agar tubuhnya tak tertelan mulut buaya. Awalnya, ia berpikir tak mungkin bisa melawan monster yang selama ini kerap ditakuti warga sekitar. Tetapi, berbekal semangat melindungi jiwanya, ia akhirnya mampu melawan sang buaya.

Masih dalam keadaan panik, tangan kiri Husaini berusaha meraih benda apa saja yang bisa dipakai sebagai alat untuk membunuh sang buaya agar tangan kanannya bisa terlepas dari gigitan. Sebilah kayu pohon bakau, tiba-tiba ia temukan. Tanpa basa-basi, kayu itu ia tusukan tepat mengenai kedua mata buaya. Sang buaya terlihat kesakitan.

"Ada kayu di sebelah badan saya. Benda itu saya tusukan ke matanya. Barulah gigitannya lepas dan saya bisa menyelematkan diri," kenang Husaini. Sementara buaya yang menyerangnya, tiba-tiba ngacir dengan mata penuh darah. Pertarungan antara manusia dan buaya, akhirnya berakhir walau tubuh Husaini penuh darah.

Usai bertarung dengan sang buaya, dengan tenaga seadanya Husaini berjalan kaki menuju pondok yang ada di sekitar tambak. Ketika berada di depan pondok, lelaki itu berteriak sekuat tenaga meminta pertolongan.

Aco, salah seorang keponakannya yang mendengar jeritan minta tolong segera berlari ke pondok. Sang paman didapati dalam keadaan terkulai lemas. Luka-luka yang ada di tubuh korban, lalu dibalut dengan kain sarung. Selanjutnya, korban dibawa ke tepi jalan raya, sekitar 2 Km dari TKP.

Khawatir kondisi Husaini tak mungkin bisa disembuhkan, malam itu juga keluarganya memutuskan membawa korban ke Balikpapan lewat jalur laut. Perjalanan dari Balikpapan memakan waktu sekitar satu jam, menumpang perahu klotok. Tiba di Balikpapan, korban dibawa ke Rumah Sakit Tentara Dr R Hardjanto. Para petugas medis kemudian mengobati semua luka korban.

Tanggal 25 Oktober 2008 lalu, seorang anak yang sedang bermain di hutan bakau di tempat yang sama juga diterkam buaya. Bagian betis sang bocah, sempat digigit hingga berlubang. Tapi nyawa sang bocah selamat, karena posisi buaya tidak leluasa lantaran terjepit pohon-pohon bakau. Sehingga, saat mengejar mangsanya, sang buaya itu mengalami kesulitan.

"Buaya itu tak bisa mengejar, karena tubuhnya terjepit pohon bakau. Dia tidak bisa lari ke depan. Untung korban berhasil melarikan diri," kata Ince Manan, warga sekitar kepada Tribun. (M Yamin)

Sony Cybershot
1/200s f/4.0 at 12.9mm iso100 hide exif
Full EXIF Info
Date/Time07-Sep-2003 13:23:38
MakeSony
ModelCybershot
Flash UsedNo
Focal Length12.9 mm
Exposure Time1/200 sec
Aperturef/4
ISO Equivalent100
Exposure Bias
White Balance
Metering Modematrix (5)
JPEG Quality
Exposure Programprogram (2)
Focus Distance

other sizes: small medium large auto
previous | next
comment | share