Medan nya memang bervariasi:
Berjalan di selokan air atau bekas jejak roda truk besar yg mirip galangan sawah. Jalan musti pelan2, krn dgn bodi lift terkadang masih ada bunyi “grok” dibawah.

Disebuah turunan masuk jembatan masuk dlm posisi nungging, bemper depan nyaris mentok. setelah menyeberang langsung manjat bukit mendongak diikuti menikung tajam, alhasil roda spinning dan yg terlihat di kaca depan hanya langit...

atau masuk sungai, lalu nanjak di jalan bergelombang, sehingga suspensi berayun2. Saat pijakan lemah, rpm ketinggian, ban spin, sebaliknya saat suspensi kembali ke posisi normal, kalo nambah gas nya terlambat, rpm langsung drop kekurangan torsi, alhasil - mesin mati atau ada bunyi mesin gelek…gelek..gelek.

Mengatasi tanjakan bergelombang memang rada ribet musti main feeling jaga rpm, dgn setengah kopling dan gas. Kemudian segera injek gas segera sesaat suspensi normal utk bisa terus bergerak keatas. Wah sayang di momen2 ini nggak lagi ngambil gambar.

Debu beterbangan krn cuaca sangat kering. Posisi 2x4 cukup. Tetapi kalau hujan, 4x4 Low plus mud terrain tyre pun rasanya masih belum menjamin bisa pulang kandang – siap2 winching.

Pemandangan hijau krn memang masih banyak hutan, walaupun penebangan hutan berlangsung terus setiap harinya....

Di hutan ada kerbau yg dikira badak.....

Perjalanan berikutnya 30 km kearah barat naik turun bukit sejajar jalan tambang Indominco, tentu sebuah tantangan yg menarik. Atau barangkali acara “Night Safari Uka-Uka” akan tampil beda. Apalagi kalo dimulai saat Twilight, momen jeep2 dgn lampunya nya yg terang berlatar belakang langit dlm sinar lembayung akan terlihat unik di kamera. Foto session pada perjalanan malam tentu akan menghasilkan gambar yg berbeda, apalagi kalo sempet ada yg numpang mejeng di latarbelakang

Yg jelas mumpung jalanan masih kering...perjalanan akan tetap menyenangkan walaupun tidak mengurangi arti petualangannya.


Archie - east kal