Setelah potrat-potret sebentar untuk dokumentasi, perjalanan dilanjutkan menuju Isak. Isak di brosur pariwisata Aceh terkenal akan pacuan kuda lokalnya. Jalan kesana menanjak dan melewati lembah tapi cukup bagus pemandangannya. Disepanjang jalan menjelang tanjakan kami melihat ditengah padang sawah agak lain dari yang umum kita lihat. Kalau biasanya disawah yang baru panen banyak sapi atau kerbau berkeliaran, tapi disini yang terlihat banyak kuda-kuda berkeliaran bahkan kadang-kadang melintas jalan raya dilepas begitu saja tanpa pengikat. Jam 10.30 sampailah KAMI di Isak. Kami berhenti disini setengah jam, berhubung Ko-pilot sakit perut, ... terpaksa cari sungai terdekat, maka jongkoklah disitu, dikelilingi bukit-bukit cemara nan indah, ... dengan ditemani seekor elang terbang melayang berputar-putar di angkasa, betul-betul indah dan lega rasanya .....setelahnya. Al-kisah Sahibul Al-hikayat maka perjalanan-pun dilanjutkan.