Jam 11:30 memasuki kota Mamuju. Surprise tiba lebih awal, karena perhitungan dari odometer si-macan menunjukkan Mamuju seharusnya 60 km lagi. Secara psikologis akhir dari perjalanan sebenarnya berakhir di Mamuju, walaupun masih tersisa 240 km lagi perjalanan darat. Rasa syukur 350 km jalan berbatu berhasil dilampaui dengan baik. Kesabaran menahan diri, tersiksa mental dan waktu karena berjalan sangat lambat merupakan suatu hikmah terbesar dalam perjalanan ini.

Daratan Sulawesi ditinggalkan pada pukul 17:00 sore, dilepas lambaian tangan sanak famili penummpang lain. Ada rasa bahagia bisa dan pernah melihat sebagian isi Sulawesi yang sangat mengesankan. Itu karena izin-Nya dan karena persahabatan dengan si-macan yang setia kemana majikannya mau pergi.

Perjalanan pulang ditempuh dengan waktu pelayaran yang dua jam lebih lambat, karena ombak besar dan melawan angin. Tidur tak nyenyak, terganggu suara besi berderak-derak saat ferry dihantam gelombang. Teringat tenggelamnya Gurita dulu. Tak berani tidur pulas takut terjadi lagi lagi.